Fri. Oct 11th, 2024
Ketahui Inilah 7 Tsunami Tertinggi yang Tercatat dalam Sejarah Dunia

Tsunami adalah bencana alam yang berupa kemunculan gelombang air raksasa. Penyebabnya bisa karena adanya gempa bumi atau terjadi letusan gunung berapi yang berada di bawah laut. Hingga saat ini, terdapat 7 tsunami tertinggi yang tercatat dalam sejarah dunia.

Artikel kali ini akan membahas daftar tersebut, mari ikuti penjelasannya dan pastikan Anda mewaspadai bencana alam yang satu ini!

Tsunami Tertinggi dalam Sejarah Dunia

Dalam catatan sejarah dunia, ada berbagai bencana tsunami yang pernah terjadi dan perlu menjadi pembelajaran dalam hal mitigasi.

Di bawah ini adalah daftar tsunami tertinggi dan paling mengerikan yang tercatat dalam sejarah, salah satunya terjadi di Indonesia:

Teluk Lituya (Alaska) – 542 Meter

Tsunami tertinggi yang tercatat dalam sejarah terjadi di Teluk Lituya, Alaska, pada 9 Juli 1958. Kejadian ini berawal dari adanya gempa dengan magnitudo 7,8.

Gempa ini mengakibatkan sekitar 90 juta ton dari batuan terlempar ke arah teluk. Selanjutnya, dinding air jadi menjulang tinggi dan terjadi tsunami. Ketinggiannya mencapai 542 meter.

Gunung St Helens (Washington) – 250 Meter

Tsunami terbesar kedua yang tercatat dalam sejarah dunia yakni disebabkan oleh letusan dari Gunung ST Helens yang berada di Washington, Amerika Serikat. Bencana ini terjadi pada 18 Mei 1980.

Gempa dengan magnitudo 5,1 terjadi dan membuat sisi utara dari gunung berapi tersebut pecah. Materialnya kemudian jatuh dan menyebabkan longsor serta tsunami.

Ketinggian dari tsunami ini mencapai 150 meter dan menyebabkan 57 orang tewas. Selain itu, ribuan hewan juga mati akibat bencana alam ini.

Bendungan Vajont (Italia) – 235 Meter

Biasanya, tsunami disebabkan oleh bencana alam seperti gunung meletus atau gempa bumi. Namun, hal ini berbeda dengan yang terjadi di Bendungan Vajont, Italia, pada 9 Oktober 1963.

Tsunami ini disebabkan oleh adanya pembangunan bendungan yang mengganggu kawasan sekitarnya. Bendungan ini memang direncanakan menjadi bendungan tertinggi di dunia.

Sayangnya, lebih dari 260 juta meter dari bantuan yang dipakai untuk pembangunan ini lepas dan terjatuh ke dalam bagian reservoirnya. Hal ini selanjutnya menyebabkan adanya gelombang yang ketinggiannya mencapai 235 meter.

Korban jiwanya sangat banyak, sekitar 80 persen penduduk Kota Longarone tewas akibat tenggelam. Kota tersebut berada di bawah bendungan, sehingga langsung merasakan dampaknya.

Teluk Icy (Alaska) – 193 Meter

Selanjutnya, ada tsunami besar yang terjadi di Teluk Icy, Alaska, pada 17 Oktober 2015. Tsunami ini telah membuat tanah longsor dengan ketinggian hampir 200 meter, serta mengikis hutan dan vegetasi yang berada di kawasan tersebut. Untungnya, tidak ada korban jiwa pada kejadian ini.

Teluk Lituya (Alaska) – 150 Meter

Tsunami besar di kawasan Teluk Lituya juga pernah terjadi pada 27 Oktober 2936 dengan ketinggian 150 meter. Tsunami ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, namun para ahli banyak yang menduga bahwa penyebabnya yakni longsoran baru yang ada di bawah air.

Teluk Lituya (Alaska) – 120 Meter

Masih dari Teluk Lituya, terjadi tsunami pada sekitar akhir 1853 dan awal tahun 1854. Meski belum diketahui secara pasti, namun tsunami ini diduga karena adanya tanah longsor yang terjadi dalam skala besar di sekitar pantai bagian selatan teluk tersebut.

Pulau Ambon (Indonesia) – 100 Meter

Terakhir, ada tsunami yang pernah terjadi di Indonesia. Mungkin saja, banyak yang mengira bahwa tsunami Aceh yang akan masuk ke daftar ini. Namun, ternyata ini adalah tsunami yang terjadi di Pulau Ambon pada 17 Februari 1674.

Tsunami ini mencapai puncaknya di ketinggian sekitar 100 meter dan tercatat telah memakan korban jiwa sebanyak lebih dari 2.000 orang.

Tsunami memang merupakan bencana alam yang mengerikan dan patut untuk diwaspadai. Sebagai masyarakat Indonesia yang merupakan negara kepulauan, mitigasi tsunami sebenarnya perlu menjadi pengetahuan umum.

Dengan berbagai catatan tsunami tertinggi dalam sejarah dunia, dapat menjadi pelajaran supaya dapat melakukan langkah-langkah mitigasi yang tepat.